Monday, May 18, 2015

Review Lipstik Halal Wardah Exclusive Lipstick Rose Wood

Seiring dengan boomingnya tren berhijab di masyarakat, bertambah pulalah ajang kecantikan di negeri ini. Yang menjadi kontroversi saat ini adalah keberadaan Miss Muslimah. Miss ini menjadi kontroversi akibat isu yang menyebutkan bahwa kontesan merupakan model yang didandani mengenakan hijab. Namun pada post ini, bukan perdebatan yang saya angkat, melainkan salah satu produk penyokong acara, yaitu Wardah!

Saya bukan tipe orang yang suka membahas hal yang kontroversial, daripada blog cantik ini kelak diisi caci maki, mending saya bahas lipstik aja. Hehehe. Lipstik Wardah yang saya bahas kali ini, berasal dari line Exclusive Lipstick! Cantik kah? Yuk simak foto-fotonya berikut ini

Review Lipstik Halal Wardah Exclusive Lipstick Rose Wood
Tampak bawah

Review Lipstik Halal Wardah Exclusive Lipstick Rose Wood
Tampak depan

Review Lipstik Halal Wardah Exclusive Lipstick Rose Wood
Swatch di tangan
Lipstick ini mengandung pelembab. Warnanya cenderung sheer, jadi perlu diaplikasikan beberapa kali di bibir. Rose Wood ini warnanya mirip bibir, jadi seolah seperti tidak memakai lipstick. Saya sudah mencoba lipstick ini sekian menit, karena dibawa mandi. Menurut saya, di bibir terasa agak lengket. Namun tidak selengket Wardah lipgloss seperti di review saya ini.

Kesimpulan:
(+) Warnanya natural
(+) Ada pelembabnya
(+) Harganya terjangkau

(-) Agak lengket di bibir
(-) Warnanya kurang tahan lama di bibir

Beli lagi? Belum beli, ini minjem kakak. Hehehe
Mau beli? Belum tau, masih punya lipstick Maybelline yang belum habis

Saturday, May 9, 2015

Mana yang lebih efektif untuk masalah mata? Eye Cream vs VCO (Virgin Coconut Oil)

Kantung mata (eye bag) dan lingkar hitam mata (dark circle) menjadi momok tersendiri bagi para wanita yang sering begadang. Pilihan mempertahankan kecantikan tak jarang jatuh pada eye cream. Harga eye cream pun tidak main-main, mulai dari puluh ribuan hingga ratus ribuan. Beberapa yang mampu, memilih melakukan operasi plastik untuk menghilangkan eye bag dan dark circle.

Dari beberapa pembahasan yang saya ikuti, ada yang menyarankan penggunaan VCO untuk mengatasi dark circle dan eye bag. Saya sempat meragukan saran itu mengingat VCO terasa begitu oily di tangan. Bagaimana dengan penggunaannya di mata?

Sementara selama ini saya menggunakan The History of Whoo Jinyul Eye Cream. Eye cream yang menurut beberapa orang cukup ampuh untuk eye bag. Melihat harganya, saya tidak ragu dengan review ini. Namun apakah dalam waktu singkat dapat memberikan perubahan signifikan? Ataukah harus sekian bulan digunakan untuk melihat hasilnya?

Saya penasaran dengan efektivitas dari Virgin Coconut Oil, saya juga harap-harap cemas dengan eye cream dari The History of Whoo. Sebagai perbandingan, semalam saya mencoba menggunakan VCO di mata kanan, sedangkan mata kiri saya menggunakan The History of Whoo Jinyul eye cream

The History of Whoo Eye Cream vs VCO (Virgin Coconut Oil) The History of Whoo Eye Cream vs VCO (Virgin Coconut Oil)
 menggunakan VCO                                          hasil di pagi hari

The History of Whoo Eye Cream vs VCO (Virgin Coconut Oil)The History of Whoo Eye Cream vs VCO (Virgin Coconut Oil)
menggunakan Jinyul Eye cream                             hasil di pagi hari

Dari kedua hasil di atas dapat saya lihat dan rasakan sebagai berikut:
1. mata kanan (VCO):
- setelah wudlu tidak terasa oily
- semalaman VCO terasa meresap ke kulit
- mata tidak terasa berat di pagi hari
- ketika senyum, tidak terbentuk lipatan kecil di bawah mata
- lingkar hitam memudar

2. mata kiri (The History of Whoo Jinyul eye cream)
- setelah wudlu masih terasa kelembabannya
- agak oily di pagi hari
- mata terasa agak berat di pagi hari, mungkin efek mengencangkan
- ketika tersenyum, terbentuk lipatan kecil di bawah mata
- lingkar hitam masih sama

Saya cukup heran dengan hasil berbeda dari kedua produk, mengingat harganya yang selisihnya jauh. Di samping itu, saya membeli VCO dengan tujuan pengobatan, bukan kecantikan. Penggunaan VCO di sini hanya menjawab rasa penasaran saya yang berujung kesimpulan menarik. Eye cream bagi sebagian orang memberikan hasil signifikan dalam penggunaan mingguan. VCO untuk sebagian orang juga memberikan hasil pada masalah mata begadang. Ini adalah hasil di mata saya. Hasil pada tiap orang bisa saja berbeda.

Wednesday, May 6, 2015

Review NuFace Facial Mask Revitalizing

Menjelang hari-hari sibuk, wanita tidak boleh melepaskan diri dari merawat diri. Laki-laki bisa saja lupa membersihkan muka, namun wanita, kalau tidak mau mendadak tua, harus rajin merwat. Salah satu cara merawat diri adalah menggunakan masker!

Berawal dari kebiasaan Googling saya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tata cara wanita Korea Selatan merawat muka, saya menemukan bahwa penggunaan hampir 10 produk sehari memberikan andil pada mulusnya kulit mereka. Dari 10 itu, step yang utama adalah:
1. Oil cleansing
2. Cleansing wash
3. Scrub
4. Toner
5. Essence
6. Ampoule
7. Lotion
8. Cream
9. Eye Cream
10. Sheet Mask

Wanita Korea setidaknya mengenakan Sheet mask 2-3 hari sekali. Dibandingkan wanita Indonesia, kebiasaan ini cukup sulit dilakukan. Namun bukan berarti tidak mungkin. Malam hari setelah cuci muka dan sebelum tidur, kita bisa mengenakan sheet mask. Sehingga di pagi hari ketika mandi, cukup cuci muka dan hasilnya bertahan.

Sheet mask yang saya coba kali ini adalah NuFace kemasan warna kuning Revitalizing. Harganya Rp 12.000,00. NuFace diperkaya vitamin E untuk anti-oksidan. Semua masker NuFace memiliki kemampuan whitening. Tidak perlu khawatir bagi yang meragukan merknya. NuFace, menurut kemasannya, diproduksi di Korea Selatan. Untuk kemudian diekspor ke Indonesia. Kemasannya telah dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat keterangan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Korea.

review nu face facial mask revitalizing
langsung ambil gambar

NuFace ini saya pakai sekali di malam hari. Pagi hari, terasa kulit begitu kenyal dan kencang. Alhamdulillah tidak panas, justru dingin dan sejuk. Bisa tidur nyenyak. Tidak lupa mencuci muka setelah penggunaan untuk melihat hasil yang lebih signifikan. Yang membuat saya takjub, bengkak dan lingkar hitam bawah mata saya berkurang dalam satu malam!

Kesimpulan:
(+) melembabkan, mengenyalkan, mengencangkan wajah
(+) praktis, tinggal tempel bawa tidur
(+) mudah dicari di indonesia
(+) murah, dibanding sheet mask Korea merk lain
(+) mengurangi lingkar hitam dan kantong mata

(-) whiteningnya belum terasa. mungkin karena baru sekali mencoba

Beli lagi? kemungkinan iya! melihat baiknya produk ini terhadap area mata saya

Review The History of Whoo Jinyul Eye Cream

Sambil mengisi waktu menanti dosen menandatangani lembar pengesahan, refreshing dulu nih pake ngeblog. Sebelumnya, pernah saya sebutkan bahwa saya sedang mencoba eye cream Korea dari The History of Whoo. Beli eye cream ini di situs bukalapak.com. Harganya sekitar Rp 6.000,00 - Rp 7.000,00 tergantung pelapak. Niat awalnya, beli higrometer buat Tugas Akhir eh dapet yang lebih murah. Sisanya buat beli eye cream deh, sebagai bayaran begadang mengerjakan TA.

Eye cream ini termasuk jajaran eye cream brand mahal. Dimana The History of Whoo merupakan brand terbaik, selain Sulwashoo, yang concern ke pasar menengah ke atas. Brand ini terkenal baik dalam bidang anti-aging, atau untuk usia 30 tahunan. Boleh ga sih untuk 20 tahunan? Ketika kalian menemui masalah seperti kantong mata, lingkar hitam, kerutan dini, tidak ada salahnya mencoba. Asalkan dengan pemakaian yang wajar.

Saya memilih line Jinyul karena melihat review dari forum female daily. Untuk yang masih muda, disarankan menggunakan line Jinyul. Maka dari itu, saya mencoba eye cream ini. Inilah penampakannya

review the history of whoo jinyul eye cream
tampak depan

review the history of whoo jinyul eye cream
tampak belakang

Sampel eye cream ini tidak dijual di Korea. Melainkan dibagikan secara gratis pada pejalan kaki yang lewat di sekitar toko skin care. Enak ya? Coba di Indonesia ada seperti ini.. mungkin sudah dijarah.

Eye cream ini memiliki tekstur yang kental. Ketika dioleskan ke area sekitar mata terasa agak berat namun lama-lama meresap dan tidak meninggalkan rasa tidak nyaman. Di pagi hari, mata saya terasa agak bengkak. Mungkin kesalahan saya yang mengoleskannya terlalu dekat dengan mata.

Hasilnya? Saya belum melihat perubahan signifikan pada lingkar hitam di mata saya selama 2 minggu, setiap maalam, menggunakan eye cream ini. Untuk kantong mata, saya tidak melihat perubahan yang terlalu besar. Untuk kedua hal tersebut, saya pastikan dari sisi kesalahan saya. Karena saya masih sering begadang selama menggunakan eye cream ini, sehingga hasilnya kurang optimal. Yang pasti, mata terasa lebih lembab ketika menggunakan eye cream ini.

Kesimpulan:
(+) melembabkan mata
(+) teksturnya mudah meresap
(+) mudah dibaurkan
(+) murah, bila dibandingkan merk setara yang tersedia di Indonesia

(-) tidak ada perubahan pada lingkar hitam maupun kantong mata

beli lagi? hmm.. saya mau coba ke virjin coconut oil untuk lingkar mata. nyoba DIY dulu. nanti saya review lagi