Education Exhibition by LPDP and Universities in Australia
alias
Pameran Pendidikan oleh LPDP dan Universitas di Australia
Bismillah, nulisnya pake Indonesian dulu. If you want to know in english, please use translate option in right part of this page.
Tanggal 28 Januari 2015 kemarin, saya datang ke acara Pameran Pendidikan oleh LPDP dan Universitas di Australia bertempat di Crowne Plaza Hotel Paragon. Sebenarnya di awal, tidak ada niatan mau datang, cuma waktu itu tidak sengaja sekian detik melihat banner di pinggir jalan tentang pameran pendidikan dari Australia, yang mengadakan adalah lembaga IELTS IDP. Saya melihat banner itu waktu perjalanan kembali ke kos di Tembalang tercinta. Sampai di kos, saya langsung bercerita ke adik kos saya yang dahulu mengajak saya ke pameran pendidikan Korea. Dia langsung inisiatif cari agenda di Semarang, tanpa saya tahu. Karena saya saat itu langsung beres-beres kamar.
Kemudian dia mengabarkan kalau pameran itu diadakan di Crowne Plaza Hotel Paragon Semarang. Sejujurnya kami adalah pelajar yang belum lulus namun masih percaya diri cari-cari informasi tentang kuliah di luar negeri. Menurut web yang ia buka, acara dimulai jam 1. Saat itu jam 11. Setelah makan siang dan sholat, kami berangkat. Kali ini kami berangkat dengan motor saya, agar motor saya tidak menganggur..
Sampai di sana, kami harap-harap cemas, karena Crowne Plaza ternyata adalah hotel yang mewah dengan fasilitas lengkap. Kami yang pertama kali masuk langsung menahan ekspresi kagum. Masuk ke Lantai 6, kami tidak segera memasuki ruangan, mengingat teman adik kos berencana masuk bersama. Saya tidak lupa mengabadikan beberapa pemandangan kemewahan dari hotel ini sembari menunggu.
Kami memberanikan untuk masuk pada pukul 13.30. Setelah mengisi absen, kami mulai bertanya-tanya tentang LPDP kepada petugas yang menjaga meja. Kami pun mendapat informasi. Menurut petugas, LPDP diadakan 4 kali setahun, persyaratan TOEFL 500 IBT untuk perguruan tinggi dalam negeri, dan TOEFL 550 IBT dan IELTS 6,5. Untuk perguruan tinggi di eropa sudah tidak menerima TOEFL, namun IELTS. IPK 3,00 untuk sarjana yang melanjutkan master. Universitas tujuan harus sudah terpercaya dan terakreditasi dengan baik. Bagi yang berkeluarga telah disediakan beasiswa uang makan. LPDP tahun ini memiliki beberapa golongan, kebetulan di meja yang bersangkutan tidak dijelaskan. Kami kemudian berputar ke beberapa meja universitas dari Australia. Di antaranya adalah University Adelaide, Bond University Queensland, The University of Technology Sidney, Australian Catholic University, dan beberapa universitas yang belum bisa saya ingat. Informasi selanjutnya akan saya update di kemudian hari.
Setelah mengambil beberapa brosur, kami ikut presentasi dari UTS dan Bond University. Pada presentasi UTS, pembicara adalah orang melayu dengan bahasa Singlish. Sebenarnya saya tidak tahu beliau orang mana. Beliau menjelaskan keindahan UTS terutama dari sisi arsitektur, teknologi, serta kenyamanan. Untuk yang muslim, UTS menyediakan tempat sholat. Di UTS tidak hanya memiliki gedung yang luar biasa teknologinya, namun juga taman di berbagai sisi sebagai playground. Karena terletak di pusat kota Sidney, UTS memiliki akses transportasi yang mudah. UTS memiliki profesor yang sangat ramah pada mahasiswanya, untuk sebuah perguruan tinggi yang cukup muda, UTS sudah bisa masuk ke 500 universitas terbaik di dunia. Hal ini menunjukkan UTS berkualitas tinggi. Untuk jurusan robotika, mahasiswa UTS memiliki berbagai projek robot yang tersebar di seluruh kampus. Presentasi dari Bond University dilakukan menggunakan bahasa inggris. Bond University terletak di Queensland, yang merupakan wilayah pantai, titik yang cukup panas untuk Australia. Suhu terpanas untuk summer adalah 30 derajat celcius. WHAT?? Kami di sini malah bahagia dengan suhu segitu. Bond University memiliki kasino di wilayah kampus. Taman yang indah juga dibangun demi kenyamanan mahasiswa. Profesor di sini melayani mahasiswa dengan sangat baik. Sistem balajar di Bond adalah dengan membuat kelompok belajar yang dipandu 1 dosen. Setiap kelompok belajar sudah harus menguasai perkuliahan, kemudian bersama dosen mendiskusikan bagian yang belum dipahami, selanjutnya, dosen memberikan projek yang saat itu dikerjakan bersama kelompok
Demikian pengalaman singkat saya, inilah keindahan dari Crowne Plaza Hotel Semarang
alias
Pameran Pendidikan oleh LPDP dan Universitas di Australia
Bismillah, nulisnya pake Indonesian dulu. If you want to know in english, please use translate option in right part of this page.
Tanggal 28 Januari 2015 kemarin, saya datang ke acara Pameran Pendidikan oleh LPDP dan Universitas di Australia bertempat di Crowne Plaza Hotel Paragon. Sebenarnya di awal, tidak ada niatan mau datang, cuma waktu itu tidak sengaja sekian detik melihat banner di pinggir jalan tentang pameran pendidikan dari Australia, yang mengadakan adalah lembaga IELTS IDP. Saya melihat banner itu waktu perjalanan kembali ke kos di Tembalang tercinta. Sampai di kos, saya langsung bercerita ke adik kos saya yang dahulu mengajak saya ke pameran pendidikan Korea. Dia langsung inisiatif cari agenda di Semarang, tanpa saya tahu. Karena saya saat itu langsung beres-beres kamar.
Kemudian dia mengabarkan kalau pameran itu diadakan di Crowne Plaza Hotel Paragon Semarang. Sejujurnya kami adalah pelajar yang belum lulus namun masih percaya diri cari-cari informasi tentang kuliah di luar negeri. Menurut web yang ia buka, acara dimulai jam 1. Saat itu jam 11. Setelah makan siang dan sholat, kami berangkat. Kali ini kami berangkat dengan motor saya, agar motor saya tidak menganggur..
Sampai di sana, kami harap-harap cemas, karena Crowne Plaza ternyata adalah hotel yang mewah dengan fasilitas lengkap. Kami yang pertama kali masuk langsung menahan ekspresi kagum. Masuk ke Lantai 6, kami tidak segera memasuki ruangan, mengingat teman adik kos berencana masuk bersama. Saya tidak lupa mengabadikan beberapa pemandangan kemewahan dari hotel ini sembari menunggu.
Kami memberanikan untuk masuk pada pukul 13.30. Setelah mengisi absen, kami mulai bertanya-tanya tentang LPDP kepada petugas yang menjaga meja. Kami pun mendapat informasi. Menurut petugas, LPDP diadakan 4 kali setahun, persyaratan TOEFL 500 IBT untuk perguruan tinggi dalam negeri, dan TOEFL 550 IBT dan IELTS 6,5. Untuk perguruan tinggi di eropa sudah tidak menerima TOEFL, namun IELTS. IPK 3,00 untuk sarjana yang melanjutkan master. Universitas tujuan harus sudah terpercaya dan terakreditasi dengan baik. Bagi yang berkeluarga telah disediakan beasiswa uang makan. LPDP tahun ini memiliki beberapa golongan, kebetulan di meja yang bersangkutan tidak dijelaskan. Kami kemudian berputar ke beberapa meja universitas dari Australia. Di antaranya adalah University Adelaide, Bond University Queensland, The University of Technology Sidney, Australian Catholic University, dan beberapa universitas yang belum bisa saya ingat. Informasi selanjutnya akan saya update di kemudian hari.
Setelah mengambil beberapa brosur, kami ikut presentasi dari UTS dan Bond University. Pada presentasi UTS, pembicara adalah orang melayu dengan bahasa Singlish. Sebenarnya saya tidak tahu beliau orang mana. Beliau menjelaskan keindahan UTS terutama dari sisi arsitektur, teknologi, serta kenyamanan. Untuk yang muslim, UTS menyediakan tempat sholat. Di UTS tidak hanya memiliki gedung yang luar biasa teknologinya, namun juga taman di berbagai sisi sebagai playground. Karena terletak di pusat kota Sidney, UTS memiliki akses transportasi yang mudah. UTS memiliki profesor yang sangat ramah pada mahasiswanya, untuk sebuah perguruan tinggi yang cukup muda, UTS sudah bisa masuk ke 500 universitas terbaik di dunia. Hal ini menunjukkan UTS berkualitas tinggi. Untuk jurusan robotika, mahasiswa UTS memiliki berbagai projek robot yang tersebar di seluruh kampus. Presentasi dari Bond University dilakukan menggunakan bahasa inggris. Bond University terletak di Queensland, yang merupakan wilayah pantai, titik yang cukup panas untuk Australia. Suhu terpanas untuk summer adalah 30 derajat celcius. WHAT?? Kami di sini malah bahagia dengan suhu segitu. Bond University memiliki kasino di wilayah kampus. Taman yang indah juga dibangun demi kenyamanan mahasiswa. Profesor di sini melayani mahasiswa dengan sangat baik. Sistem balajar di Bond adalah dengan membuat kelompok belajar yang dipandu 1 dosen. Setiap kelompok belajar sudah harus menguasai perkuliahan, kemudian bersama dosen mendiskusikan bagian yang belum dipahami, selanjutnya, dosen memberikan projek yang saat itu dikerjakan bersama kelompok
Demikian pengalaman singkat saya, inilah keindahan dari Crowne Plaza Hotel Semarang
paragon dari crowne plaza
suasana lantai 6 crowne plaza
crowne plaza
crowne plaza lagi
presentasi University Technology Sidney
0 comments:
Post a Comment